Senin, 30 Juli 2012

Yellow...

Aheyyyy..
This is the last day in Bandung..
huhu

Besok saiah udah harus balik Jogja lagi..
Yaa udah sekitar 1,5 bulan di rumah,udah cukup lahh yaa..
Tapi masih banyak yang belom dilakukan,seperti foto studio bareng temen2,karaokean,ke Lembang,ke Dufan atau TSB n ke Bekasi..
hahahaa
Tapi gak masalah,karena masih ada waktu laen..

Nahh kenapa gw bikin judul yellow,karena kemaren ini gw n temen2 beli baju emot warna kuning,lucu2 lho..hahaha


Lucu kan emot di bajunya..
Yang gw tuh ada tangannya n waktu pulang ke rumah tuh papah gw malah nyuruh gw diem n taunya c papah nempelin tangannya di paz tangan di baju gw..hahahaha

Di Bandung gw cuman maen ke beberapa tempat karena temen2 gw banyak yang SP jadi gak bisa maen2 sering2..
Tapi tempat yang harus gw kunjungin kalo pulang tuh IP n Ciwalk,,
I like that places...hahaha
Kemaren ini juga sempet makan rainbow cake n cake laennya di Sugarush,ntu tempat berada di jalan Braga..


Walopun makannya enek,tapi ternyata bener kata Anas,karena pazti kepengen lagi..hahaha
Cake yang gw makan tuh yg atasnya ada ceri,,
Nah keliatan tuh enak,tapi ternyata membuat gw enek karena krimnya tuh terbuat dari alpukat (karena namanya chocolate avocado cake)..hahaha
Gw tertipu oleh penampilannya..
Rainbow cake yang stroberi n blueberry pesenan Tashya n Merlin menurut gw enak,karena krimnya gak kebanyakan,tapi rotinya yang lebih banyak..
Tiramisu pesenan Anas juga enak,karena gw salah satu penggemar kopi,jadi yang berbau kopi tuh nikmat..hahaha
Nahh abiz makan yang manis2 n membuat enek,kita melanjutkan makan yang pedas2 yaitu Mie Reman (bukan Ramen ato Preman lho yaa)..hahaha
Gw pesen yang level 1,Merlin level 2,Tashya level 3 n Anas level 5..
Buzettttt..Baru makan kuahnya aja gw langsung keringetan,,
Pedesnya poll banget dahhh..
Yang Anas juga kayanya lebih poll lagi tuh..hahaha
Tapi seru dahh,makan yang rasanya campur2..hahaha
Sesudah gw,Tashya n Merlin jalan2 deh d BCW alias Braga City Walk..

Nahhh hari terakhir bertemu teman2 kemarin tuh kita maen ke Ciwalk di hari Sabtu n di hari Munggu ke KBP (ini juga salah satu tempat wajib dikunjungi)..
Seperti biasa,kita maen ke rumah Bonding n karena Bonding lagi pergi,jadi kita foto2 dulu,salah satunya foto yang paling atas ntu..

 Nahh di Ciwalk tuh rencananya mau foto di Papirus,tapi karena rame n udah full book,jadi kita pindah ke Jonas...
Karena Jonas rame juga jadi yang semulanya kita udah booking n bayar,langsung kita cancel n terus karena gw laper,jadi langsung ke Hokben n makan deh..hahaha
Semua studio foto tuh kemaren Sabtu pazti penuh semua karena Unpar baru aja wisuda,mangkanya jadinya full..
Kemaren juga Ciwalk rame banget,kayak lautan manusia..
Banyak orang yang ngabuburit n udah memenuhi hampir mua tempat makan..hahaha
Kemaren waktu ke KBP juga rame banget,banyak orang ngabuburit naek motor,berisik banget dahh pokoknya..

Okayyyyy...
Intinya sihh seperti biasa, bubye Bandung,nanti Desember aq balik lagi..
Semangadh di semester 5..
Harus lebih giat belajar lagi dahh..
GBU

Senin, 02 Juli 2012

Iman yang menyelamatkan

"Zhang Da, Kisah Seorang Anak Teladan dari Negeri China"

Sebuah kisah yang mengharukan dan bisa juga sebagai teladan untuk anak-anak jaman sekarang, seorang anak yang dengan tekun merawat ayahnya yang sakit. Seorang anak di China pada 27 Januari 2006 mendapat penghargaan tinggi dari pemerintahnya karena dinyatakan telah melakukan “Perbuatan Luar Biasa”. Diantara 9 orang peraih penghargaan itu, ia merupakan satu-satunya anak kecil yang terpilih dari 1,4 milyar penduduk China.



Yang membuatnya dianggap luar biasa ternyata adalah perhatian dan pengabdian pada ayahnya, senantiasa kerja keras dan pantang menyerah, serta perilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati. Sejak ia berusia 10 tahun (tahun 2001) anak ini ditinggal pergi oleh ibunya yang sudah tidak tahan lagi hidup bersama suaminya yang sakit keras dan miskin. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan.


Kondisi ini memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai.


Ia masih terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini. Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima kenyataan hidup yang pahit di dunia ini. Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia tidak menyerah.


Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya dan Papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.


Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan.


Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti ini ia jalani selama 5 tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan kuat. Zhang Da merawat Papanya yang sakit sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggung jawab untuk merawat papanya.


Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya, semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.


Zhang Da menyuntik sendiri papanya. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli.


Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar bagaimana seorang suster memberikan injeksi / suntikan kepada pasiennya. Setelah ia rasa mampu, ia nekat untuk menyuntik papanya sendiri. Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah terampil dan ahli menyuntik.


Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada Zhang Da, pembawa acara (MC) bertanya kepadanya,

"Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidupmu? Berapa uang yang kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah? Besar nanti mau kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!"
Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa membantumu." Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar ia pun menjawab,

"Aku mau mama kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa membantu papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah!"
Semua yang hadir pun spontan menitikkan air mata karena terharu. Tidak ada yang menyangka akan apa yang keluar dari bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya, mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya dan sedikit bekal untuk masa depannya?


Mengapa ia tidak minta rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit? Mengapa ia tidak minta sebuah kartu kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, pasti semua akan membantunya. Mungkin apa yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya. Aku mau Mama kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.


Kisah di atas bukan saja mengharukan namun juga menimbulkan kekaguman. Seorang anak berusia 10 tahun dapat menjalankan tanggung jawab yang berat selama 5 tahun. Kesulitan hidup telah menempa anak tersebut menjadi sosok anak yang tangguh dan pantang menyerah.



Zhang Da boleh dibilang langka karena sangat berbeda dengan anak-anak modern. Saat ini banyak anak yang segala sesuatunya selalu dimudahkan oleh orang tuanya. Karena alasan sayang, orang tua selalu membantu anaknya, meskipun sang anak sudah mampu melakukannya.

sumber: http://forum.kompas.com/internasional/45679-zhang-da-kisah-seorang-anak-teladan-dari-negeri-china.html 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Cerita di atas menggambarkan bagaimana seorang anak kecil mempunyai kekuatan yang besar dan iman yang membuatnya dapat bertahan hidup..
Itu juga sama dengan kita,di kala kita menghadapi berbagai masalah,yakinlah bahwa masalah itu diberikan karena Tuhan yakin kita dapat menyelesaikannya..
Banyak orang tidak ingin mengalami penderitaan, tapi justru penderitaan sedang dialaminya..
Jadi,sebesar apapun penderitaan itu hadapilah dengan iman dan percaya bahwa Tuhan memberikan itu semua agar kita semakin dekat dan bersyukur selalu kepadaNya..
God bless you all..